Saturday, November 23, 2013

Chuseok


Tanggal 29 September merupakan hari perayaan Chuseok atau festival bulan purnama musim gugur menurut tanggal imlek. Pada hari tradisional ini, semua orang Korea berkumpul bersama-sama dengan keluarga.
Chuseok (Hari Panen) di Korea merupakan hari libur terbsat di dalam setahun. Chuseok juga disebut "Jungchujeol" atau "Hangawi" dan bisa disebut juga "Gawi". Selain di Korea, orang-orang China juga merayakan bulan purnama di musim gugur tersebut. Adanya bulan purnama & hasil panen dapat memeriahkan festival dan dapat membuat festival lebih sempurna.


Nama lain dari Chuseok adalah "Hangawi". Itu merupakan kata majemuk, 'han' yang berarti agung atau besar  dan 'gawi' yang diperkirakan berasal dari adat istiadat pada masa kerajaan Silla yang dilanjutkan hingga abad ke-7. Menurut catatan kuno, di kerajaan Silla mengadakan kompetisi setiap tahun pada akhir masa panen pada musim gugur. Wanita dibagi dua kelompok dan berkumpul setiap hari untuk menenun kain. Tim yang menenun kain paling cepat dan baik hingga tanggal 15 Agustus menutut tanggal imlek, keluar sebagai pemenang kompetisi dan tim yag kalah harus menyiapkan pesta untuk tim pemenang. Pesta yang diadakan itu disebut "Gawi". Pada pesta tersebut mereka menari, makan dan menyanyi sepanjang hari. Adat isitiadat tersebut menunjukkan tradisi penghormatan pada bulan semakin mmenjadi bagian dalam pada ritual dan festival pada masa kerajaan Silla.

Makna Chuseok
Chuseok mempunyai beberapa makna. Yang pertama bertujuan untuk merayakan hasil yang melimpah sehingga perlu unutuk berterimakasih kepada nenek moyang. Chuseok juga merupakan musim berbagi dengan orang-orang yang kurang mampu.
Sekarang makna yang terbesar pada Chuseok adalah berkumpul bersama keluarga. Secara keseluruhan Chuseok mempunyai makna cinta pada keluarga, rasa terima kasih dan berbagi rejeki.

Ciri khas chuseok:

1. Kembali ke rumah untuk berkumpul bersama keluarga.

    Banyak orang yang mudik ke kampung halamannya untuk berkumpul bersama anggota keluarga yang lain selama hari libur Chuseok. Ini menyebabkan jalan raya macet di seluruh pelosok korea, Tetapi ketidaknyamanan ini tidak menghalangi mereka untuk bertemu dengan keluarganya.

2. Ritual untuk leluhur

    Pada awal pagi hari Chuseok, orang-orang melakukan upacara ritual yang disebut "Charye". Buah-buahan dan biji-biji hasil panen disajikan untuk nenek moyang di dalam upacara itu.

3. "Eumbok" 

    Eumbok merupakan acara membagi makanan yang dilakukan setelah upacara. Dengan membagikan makanan, maka rasa ketertarikan keluarga semakin kuat.

4. Membersihkan Kuburan

    Orang-orang mengunjungi kuburan para leluhur sebelum Chuseok untuk memotong pohon dan rumput.

5. Kunjungan ke kuburan 

    Pada hari Chusok, orang-orang mengunjungi keburan para leluhur mereka untuk memberi penghormatan.

6. Kegiatan untuk menyambut bulan

    Menurut keparcayaan tradisional, jika orang memanjatkan do'a pada saat bulan purnama pada hari Chuseok, doa itu akan dikabulakn. Ada orang yang mengatakan bahwa itu takhayul. Selain itu, tindakan tersebut juga meiliki makna memanjat do'a yang bertujuan untuk mengingat orang tua atau nenek yang sudah meninggal, memupuk keharmonisan di antara anggota keluarga, berterimakasih kepada tetangga, dan juga membagi hasil panen selain itu bisa juga bermakna mencerminkan diri pada waktu malam Chuseok.

source: kbsworld

cr: www.koreanshowbizz.wordpress.com

1 comments:

Post a Comment

 
;